Profil Desa Kese

Ketahui informasi secara rinci Desa Kese mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kese

Tentang Kami

Desa Kese di Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, ialah potret kehidupan pedesaan yang subur dan produktif. Terletak di dataran rendah, desa ini mengandalkan sektor pertanian lahan basah dan industri rumahan kue tradisional seperti kue sagon, kue satu,

  • Sentra Industri Rumahan Kue Tradisional

    Desa Kese dikenal sebagai produsen kue tradisional seperti sagon dan peyek yang telah memiliki merek.

  • Kawasan Pertanian Lahan Basah

    Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani dengan lahan yang subur berkat pengairan dari Waduk Wadas Lintang.

  • Masyarakat dengan Tingkat Pendidikan Tinggi

    Banyak warga desa yang menempuh pendidikan formal hingga perguruan tinggi dan juga menuntut ilmu di pondok pesantren.

XM Broker

Kese, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, merupakan potret kehidupan pedesaan yang menonjolkan tradisi pertanian dan semangat kewirausahaan. Desa ini dikenal sebagai sentra penghasil kue tradisional yang telah memiliki nama, menunjukkan inovasi masyarakat lokal dalam mengolah potensi ekonomi. Dengan lahan basah yang subur, kehidupan masyarakat Desa Kese erat kaitannya dengan aktivitas agraria, yang kemudian disempurnakan dengan industri rumahan kreatif. Profil desa ini tidak hanya merekam aktivitas ekonomi, tetapi juga menyoroti aspek geografis dan sosial budaya yang membentuk identitasnya.


Geografis dan Administrasi Desa Kese

Secara geografis, Desa Kese berada di wilayah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata sekitar ±14 meter di atas permukaan laut. Luas wilayah desa yakni 66,075 hektare. Letaknya yang strategis di Kecamatan Grabag menjadikannya memiliki batas-batas administratif yang jelas. Di sebelah barat, Desa Kese berbatasan langsung dengan Desa Kumpulrejo dan Karang Wuluh. Di sisi utara dan timur, desa ini bersinggungan dengan Desa Kebondalem, sementara di sebelah tenggara berbatasan dengan Dukuh Dungus. Batas selatan desa ialah Desa Tlepok Wetan dan Tlepok Kulon.Secara administrasi, Desa Kese terbagi menjadi 2 dusun, yaitu Rumping Jaya dan Kemayungan. Pembagian ini menaungi 3 RT dan 1 RW. Meskipun data jumlah penduduk dan kepadatan secara spesifik masih terbatas, keberadaan dua dusun dan beberapa Rukun Tetangga (RT) serta Rukun Warga (RW) menunjukkan struktur sosial yang terorganisir, mencerminkan kehidupan masyarakat yang dinamis dan saling berinteraksi.


Perekonomian: Sektor Pertanian dan Industri Rumahan

Perekonomian di Desa Kese didominasi oleh sektor pertanian. Lahan pertanian di desa ini merupakan lahan basah yang mendapatkan pengairan dari Waduk Wadas Lintang, sebuah sumber daya vital yang menjamin kesuburan tanah sepanjang tahun. Mayoritas penduduk Desa Kese bekerja sebagai petani, mengolah lahan untuk menanam berbagai komoditas pangan. Kehidupan agraris ini adalah tulang punggung mata pencaharian utama yang telah berlangsung turun-temurun.Selain pertanian, potensi ekonomi lain yang menonjol di Desa Kese yakni dari sektor industri rumahan. Masyarakat desa memiliki tradisi kuat dalam memproduksi kue tradisional seperti kue sagon, kue satu dan peyek. Produk-produk ini tidak hanya dijual di pasar lokal, tetapi juga telah memiliki merek yang cukup dikenal. Industri rumahan ini menyediakan sumber pendapatan tambahan bagi keluarga dan membantu menggerakkan roda ekonomi desa.Meskipun demikian, adanya minimnya lapangan pekerjaan yang formal di Purworejo mendorong banyak pemuda desa Kese untuk merantau ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Fenomena ini menunjukkan adanya tantangan sekaligus adaptasi masyarakat desa terhadap kondisi ekonomi yang ada. Seiring berkembangnya teknologi informasi, beberapa pemuda juga telah berinovasi dengan membuka usaha di bidang digital, seperti trading daring, menjadi kreator konten di YouTube, atau membangun bisnis daring.


Aspek Sosial dan Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Kese tergolong tinggi. Banyak warga desa yang menempuh pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi atau minimal lulus Sekolah Menengah Atas. Kesadaran akan pentingnya pendidikan juga terlihat dari banyaknya anak-anak desa yang menuntut ilmu di berbagai pondok pesantren. Di desa ini, terdapat satu Sekolah Dasar Negeri dan satu sekolah nonformal, yakni Madrasah Diniah Awaliyah Nurut Ta`lim. Lembaga-lembaga pendidikan ini menjadi fondasi bagi pembentukan karakter dan pengetahuan generasi muda.Kehidupan sosial masyarakat Desa Kese cenderung harmonis dan gotong royong. Interaksi antarwarga terjalin erat, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun acara-acara adat dan keagamaan. Tradisi yang masih dipegang teguh menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas desa, menciptakan ikatan komunal yang kuat.


Kesimpulan: Desa dengan Potensi Maju

Desa Kese, dengan segala tantangan dan potensinya, merupakan contoh nyata sebuah desa yang terus berkembang. Jati diri petani yang kuat, didukung oleh pengolahan lahan basah yang produktif, menjadi basis ekonomi yang kokoh. Potensi industri rumahan, khususnya kue tradisional, menunjukkan bahwa masyarakat Desa Kese tidak hanya mengandalkan sektor primer, tetapi juga mampu berinovasi dan berkreasi. Keberadaan pendidikan yang maju juga menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan masa depan.Perkembangan teknologi dan inisiatif pemuda desa dalam merambah dunia daring membuka peluang baru bagi kemajuan ekonomi. Dengan dukungan pemerintah daerah dan kolaborasi antarwarga, Desa Kese memiliki modal sosial dan ekonomi yang kuat untuk terus maju dan menjadi desa mandiri yang sejahtera.